Judul di atas kalau diterjemahkan secara harfiah maka akan menghasilkan terjemahan yang berkonotasi negatif yaitu daerah remang-remang. Sedangkan twilight zone yang sebenarnya aku maksudkan adalah berarti daerah abu-abu. Sebenarnya aku juga tidak tahu arti sebenarnya dari daerah abu-abu, namun dalam suatu pemikiran atau diskusi daerah abu-abu bisa berarti daerah yang tidak bisa diperdebatkan karena segala sesuatu yang terdapat dalam daerah tersebut tidak memiliki parameter yang pasti karena parameter yang ada akan berubah-ubah tergantung pada keadaan apa hal tersebut terjadi. Daerah abu-abu juga biasa muncul ketika seseorang tidak bisa memutuskan apakah suatu hal masuk ke dalam keadaan atau kondisi A atau kondisi B. Ataupun apakah sustu hal itu benar atau salah. Maaf kalau penjelasan di atas terkesan mengada-ada karena hal itu memang penjelasan berdasarkan pemikiranku semata.
Sebenarnya apakah ada daerah abu-abu tersebut? Karena menurutku saat seseorang memasukkan sesuatu ke dalam daerah abu-abu sebenarnya dia telah memasukkan hal itu ke dalam kondisi tertentu, namun karena pengkondisian hal itu tidak memiliki alasan ataupun parameter yang jelas maka dia memasukkan hal itu ke daerah abu-abu. Maka dalam kasus ini daerah abu-abu menjadi semacam "pelarian" bagi seseorang untuk mengkondisikan atau menghakimi suatu hal tanpa ada kemungkinan penyerangan akan pengkondisian tersebut.
Dalam kasus lain daerah abu-abu juga bisa menjadi alasan bagi seseorang atau sekelompok orang yang tidak bisa memutuskan akan suatu hal atau keadaan.
Jadi pada intinya terkadang daerah abu-abu hanya dijadikan alasan bagi mereka yang tidak bisa memutuskan apakah suatu hal itu "A" atau "B". Maaf tapi tulisanku ini tidak bermaksud menyerang mereka yang memiliki pandangan tersendiri tentang daerah abu-abu. mohon koreksinya.
terilhami dari comment seorang teman.
Twilight Zone
Ditulis oleh Jofardhan Faruq waktu menunjukkan 10:10 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Diseño e iconos por N.Design Studio | A Blogger por Blog and Web
8 comments:
Yah, itu komentar dari gw.
Sebenarnya prinsipnya cuma ada satu. Benar atau salah, titik itu saja. Mengapa akhirnya gw mengeluarkan kata-kata daerah abu-abu? Gw cuma pengen orang melihat suatu permasalahan tidak kaku, rigid. Tapi menyeluruh, dari segala sudut pandang, dan tidak parsial. Setelah semua informasi didapat dari berbagai sudut pandang, baru kemudian saatnya mengambil sikap. Nah adalah orang yang lebih salah lagi kalau dia tidak berani bersikap.
Nah orang-orang yang tidak berani bersikap ini yang memanfaatkan daerah abu-abu sebagai pelarian.
jof..kayanya "twilight zone" bukan daerah remang-remang deh..,malah "terang benderang" kalo menurut gw..eh tapi mungkin gw salah deng..hehehe..(ga penting bgt comment gw)
kalo terang-benderang itu shine-bhine ket, twilight itu setitik cahaya redup secara harfiahnya, ga terlalu negatip ah, tapi menurut gue pengertian twilight zone sendiri udah dalam daerah abu2 kaya yang ditulis bung jova, berarti kata itu memaknai diri sendiri (read my blog B-))
Menurut gua twilight artinya remang-remang. Soalnya novel Senja di Jakarta diterjemahkan menjadi Twilight in Jakarta.
-Udah, gitu aja kok.
jof, jof, coba baca 107.8 FM Radio Negeri Biru, yg ngarang FX Rudy Gunawan. Ada sedikit tentang dunia abu-abu ini. Di sana dijelasin kalau dunia ini sama sekali bukan dunia menyenangkan, something like that deh...
btw, kmaren gw minjem tema ini buat tgs osjur gw. dan di tugas itu gw cantumin alamat blog lo sbagai referensinya...
Mana entry baru-nya Jof...?
Ditunggu nih, terutama kalo masalah2 percintaan! :)
dooh si ikram!
maaf ya jof menuh2in komen lo doang. gue disuruh jualna boul nih tapi males. hehehe. jgn bilang2 ye x)
Kayaknya, 'daerah' yang minim jangkauan akal sehat. Sesuatu yg tidak bisa perdebatkan secara ilmiah, masing-masing punya pemikiran yg tdk dijangkau nalar.seperti dunia roh.
Post a Comment